Puskesmas Pian Raya terletak di SP. 10 HTI Sampai Desember 2018 dan kemudian dialokasi pada Januari 2019, Inovasi ini dilakukan di SP. 10 HTI dengan jarak tempuh kurang lebih 2,5 gram perjalanan dengan kondisi jalan tanah merah. Warga banyak berpenghasilan rendah dan pekerjaannya sebagai penyadap karet. Banyak warga yang jarang ke posyandu bila anak-anaknya sudah lebih dari 9 bulan
Kondisi Sebelum Inovasi
- Penemuan beberapa balita gizi buruk, Mikrocephalus, Balita dengan gangguan tumbuh kembang yang tersebar di seluruh desa dibawah binaan Puskesmas Pian Raya.
- Kurang terdeteksinya balita-balita stunting karena rendahnya kunjungan posyandu (Karena ada stigma di masyarakat balita yang sudah diimunisasi/9 bulan tidak perlu datang lagi keposyandu)
Kondisi Setelah Inovasi
- Meningkatnya jumlah kunjungan posyandu dan banyak terdeteksinya balita-balita stunting untuk dilibatkan dalam program perubahan.
- Perubahan kondisi gizi balita dari gizi buruk menjadi gizi kurang dan gizi kurang menjadi kondisi baik.
- Harmonisnya hubungan kader kesehatan dan masyarakat karena menggunakan dana desa dan menambah kepedulian sesama masyarakat desa.
Dampak Inovasi
- Kondisi/Penggunaan dana desa yang tepat sasaran, dimana penggunaannya oleh kader kesehatan, mulai dari transfer dan pengelolaan dana stunting untuk pelaksanaan program inovasi.
- Meningkatkan kepedulian masyarakat dimana dana desa yang dikelola oleh kader kesehatan desa untuk masyarakat desa tersebut.
- Transparansi untuk dana desa untuk kesehatan jelas.
- Masyarakat sangat terbantu dan menambah pengetahuannya untuk pola asuh, pola makan, sanitasi dan jamban.
